Pantai Karang Beurem adalah pantai terakhir di bagian timur Sawarna yang saya kunjungi. Pantai ini memiliki air pantai yang lumayan tenang dan ombak yang cukup kecil. Ini dikarenakan 50m sebelum bibir pantai terdapat benteng karang yang siap memecah dan menghalangi ombak ke bibir pantai.
Pantai Karang Beureum ini termasuk pantai yang sangat berkarakter di Sawarna. Walau sama-sama berkarang, seperti Pantai Karang Taraje dan Pantai Legon Pari, tetapi karangnya tetap berbeda. Karang di pantai ini seolah membentuk benteng. Warnanya karangnya pun cenderung lebih merah dibanding karang lainnya. Warna inilah yang membuat pantai ini mendapat julukan Pantai Karang Bereum. Dalam bahasa sunda, bereum artinya merah.
Bermain air di pantai ini relatif lebih aman dibanding Pantai Karang Taraje. Anda pun masih bisa aman bermain air dan mandi di pantai ini. Tetapi, Anda tetap harus berhati-hati saat menginjak bebatuan karena beberapa batu berlumut sehingga sangat licin diinjak.
Yang menarik dari pantai ini, berjarak 50m dari bibir pantai ke tengah laut, Anda akan menemukan barisan karang berbentuk kursi. Batu ini seolah diciptakan untuk menikmati bebatuan karang yang terhempas ombak. Menurut ojek kami, si batas ini tempat yang aman untuk menikmati keindahan “air terjun” Pantai Karang Beureum.
Pantai Karang Beurem adalah pantai terakhir di bagian timur Sawarna yang saya dan teman-teman kunjungi. Pantai ini sekaligus mengakhiri perjalanan saya dan teman-teman di hari pertama. Hujan yang turun secara tiba-tiba membuyarkan jadwal kami di hari pertama. Padahal, waktu masih menunjukkan pukul 15.00WIB. Hujan pun pada akhirnya menemani kami hingga malam tiba. Kami pun melewati momen sunset di Pantai Tanjung Layar.
Bagaimana cerita kami di hari kedua sawarna? Saksikan terus di Sawarna 6: Pantai Tanjung Layar.
Foto Irfan Hidayat
Pingback: Sawarna 1: Wisata Seru, Tak Perlu Cuti! | arsitektour